PRINSIP-PRINSIP
VISUAL
Bagian alamiah dari
pengajaran adalah menyertakan bahan-bahan yang menampilkan citra visual dari
apa yang akan di pelajari para siswa. Citra-citra visual ini bisa berupa foto
terperinci atau sekedar daftar kosakata. Salah satu peranan visual dalam pembelajaran adalah sebagai
sarana untuk menyediakan atau memberikan referensi yang konkret tentang sebuah
ide. Beberapa manfaat visual dalam pembelajaran antara lain: visual dapat memotifasi
pelajar dengan cara menarik perhatian mereka, mempertahankan perhatian serta
mendapatkan respon-respon emosional.
Selain itu visual
juga dapat menyederhanakan informasi yang sulit untuk dijelaskan dengan
kata-kata. Dengan kata lain peranan visual dalam pembelajaran termasuk penting
untuk mendukung informasi tertulis dan informasi lisan.
A. LITERASI
VISUAL
Literasi
visual adalah kemampuan pelajar untuk menganalisis sebuah pesan visual dalam
pembelajaran. Literasi visual dapat dikembangkan melalui 2 macam pendekatan :
v Strategi
input. Membantu pelajar untuk memahami atau membaca visual secara fasih dengan
menerapkan kemampuan analisis visual. Misalnya : melalui analisis gambar dan
diskusi multimedia dan program video.
v Strategi
output. Membantu para pelajar untuk menyediakan atau menulis visual untuk
menyatakan diri mereka sendiri dan berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya :
melalui perencanaan dan produksi presentasi visual.
Dengan
melihat sebuah tampilan visual tidak berarti bahwa seorang pelajar dapat
belajar dari tampilan tersebut. Pelajar
harus dibimbing untuk dapat memiliki pemikiran yang jelas dan benar tentang
tampilan tersebut. Aspek literasi visual yang pertama adalah kemampuan untuk
menginterpretasi dan menemukan makna dari stimulus yang ada di sekitar.
a.
Efek
perkembangan
Banyak variabel yang mempengaruhi
seorang pelajar dalam memaknai sebuah tampilan visual. Anak-anak sampai usia 12
tahun cenderung memaknai tampilan visual secara parsial. Disisi lain anak yang
lebih dewasa cenderung mampu uuntuk menggambarkan kembali pesan yang ingin
disampaikan dari sebuah tampilan visual. Gambar-gambar abstrak atau rangkaian
gambar diam ( still pictures ) kurang sesuai untuk anak-anak ( sampai usia 12 tahun ).
b.
Efek budaya
Dalam mengajar, harus disadari
bahwa kemampuan pelajar untuk menginterpretasi sebuah tampilan visual dapat
dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaannya. Misal, tampilan visual yang
menggambarkan kehidupan dijalanan, hampir pasti para siswa yang tinggal
dikawasan tersebut akan mengurai makna visual yang berbeda daripada siswa yang
latar belakang budayanya tidak meliputi pengetahuan langsung tentang kehidupan
perkotaan.
c.
Preferensi
visual
Dalam memilih tampilan visual,
guru sebaiknya memilih tampilan visual yang paling efektif dari pada memilih
tampilan visual yang disukai. Misalnya, pembelajaran untuk anak-anak lebih cocok
menggunakan tampilan visual yang sederhana dan tidak menggunakan banyak
ilustrasi. Disisi lain tampilan visual pembelajaran untuk anak-anak yang lebih
dewasa lebih cocok menggunakan ilistrasi-ilustrasi yang lebih kompleks.
Kebanyakan pelajar lebih menyukai
tampilan visual yang berwarna daripada tampilan visual hitam-putih. Sebenarnya
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua hal tersebut kecuali ketika
ada hubungan antara topik yang sedang dipelajari dengan eksistensi warna.
Selain warna, pelajar lebih suka tampilan visual dengan menggunakan foto dari
pada line drawings. Pada dasarnya
tampilan visual yang sederhana akan lebih efektif bila digunakan dalam
pembelajaran.
Perbedaan latar belakang
mempengaruhi kemampuan setiap pelajar dalam menginterpretasikan sebuuah
tampilan visual. Seorang guru dapat membantu mengembangkan kemampuan visual
pelajar membiarkan mereka untuk menggunakannya, misal, setiap pelajar dapat
belajar dengan melihat dan menganalisa tampilan visual.
2. Membuat
Visual
Aspek
literasi visual yang kedua adalah kemampuan pelajar untuk menciptakan sebuah
tampilan visual. Sama halnya dengan menulis yang dapat menjadi stimuli untuk
membaca, memproduksi media juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mengerti
tentang media.
a.
Tujuan dari
desain visual
Setidaknya ada empat tujuan dasar
desain visual yaitu :
· Memastikan
keterbacaan
Sebuah tampilan visual tidak akan
dapat berfungsi sampai tampilan itu dapat terbaca oleh setiap orang yang
melihatnya. Keterbacaan berhubungan dengan kualitas huruf pada tampilan dalam
tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tujuan akhir dari sebuah tampilan desain
visual yang baik adalah untuk menyingkirkan sebanyak mungkin halangan yang
mengganggu penyampaian sebuah pesan pembelajaran.
· Mengurangi
usaha
Seorang desainer pasti merindukan
agar peran yang disampaikan melalui sebuah tampilan dapat diterima dengan baik.
Oleh karena itu ia akan berusaha untuk meminimalisir usaha-usaha yang mungkin
dibutuhkan oleh setiap orang untuk menangkap isi pesan tampilan visual
tersebut.
· Meningkatkan
keterlibatan aktif
Sebuah pesan tidak akan bertahan
sampai pesan itu mendapat perhatian. Hal inilah yang menjadi dasar dari salah
satu tujuan desain visual. Sebuah sedain sebainya dibuat semenarik mungkin
untuk menarik perhatian viewer dan untuk membuat mereka memikirkan tentang
pesan yang sedang disampaikan.
· Memusatkan
perhatian
Setelah mendapat perhatian
viewer, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengarahkan perhatian mereka pada
bagian terpenting dari tampilan pesan visual yang telah dibuat.
b.
Proses desain
visual
Langkah pertama dalam mendesain
sebuah tampilan visual adalah dengan mengumpulkan atau membuat ilustrasi gambar
dan desain teks yang akan digunakan.
c.
Elemen verbal
Huruf adalah bagian terkecil dari
sebuah kata. Sedangkan kata adalah bagian terkecil dari sebuah gagasan. Sebuah
gagasan yang baik dan telah tersusun lewat pemilihan kata yang menarik bisa
saja berakhir sia-sia karena kegagalan memilih huruf.
Ø Gaya
huruf
Jenis huruf yang dipilih
sebaiknya konsisten dan harmonis dengan elemen lain yang ada dalam sebuah
desain visual. Untuk keperluan desain pesan pembelajaran jenis huruf yang
sederhana lebih diutamakan. Misalnya : huruf-huruf jenis Serif atau Sanserif.
Ø Jumlah
gaya huruf
Sebuah tampilan visual atau
rangkaian tampilan visual sebaiknya tidak menggunakan lebih dari dua jenis
huruf dan kedua jenis huruuf ini harus sesuai satu dengan yang lain.
Ø Huruf
kapital
Untuk mendapatkan hasil tampilan
yang bagus, maka gunakanlah huruf kecil. Huruf kapital lebih baik digunakan
hanya pada saat-saat tertentu
Ø Warna
huruf
Warna huruf yang dipakai
sebaiknya kontras dengan warna latar (background). Hal ini perlu untuk
memudahkan viewer dalam melihat hasil sebuah tayangan fisual.
Ø Ukuran
huruf
Ukuran teks antara
9 pt – 14 p t
Ukuran tulisan pada judul adalah 14
Ø Jarak
antara huruf
Jarak antara farfum yang satu
dengan yang lainnya sebaiknya tidak terlalu lebar. Perlu diperhatikan jenis
huruf.
Ø Jarak
antara garis
Jarak vertikal antara tiap baris
sangat penting untuk legabilitas. Apabila jarak antara baris terlalu dekat,
akan menyebabkan tulisan menjadi kabur dan tak terbaca, tetapi apabila jarak
antara baris terlalu jauh, tulisan dalam tayangan akan terlihat kurang menyatu.
B. JENIS-JENIS
VISUAL
Visual bisa dibagi menjadi enam
kategori :
1.
Realistik
Visual realistik menampilkan
objek sebenarnya yang sedang dipelajari. Misalnya, foto berwarna.
2.
Analogis
Visual analogis menyampaikan
sebuah konsep atau topik dengan menampilkan sesuatu lainnya dan menyiratkan
kemiripan.
3.
Organisasional
Visual organisasional menampilkan
hubungan kualitatif diantara berbagai elemen. Contoh-contoh yang umum meliputi
diagram klasifikasi, time lines, diagram alur dan peta.
4.
Relasional
Visual relasional
mengomunikasikan hubungan kuantitatif. Contoh-contohnyameliputi diagram batang,
grafikbergambar, diagram kue, dan grafik garis.
5.
Transformasional
Visual transformasional
menggambarkan pergerakan atau perubahan sesuai dengan waktu dan tempat.
Contohnya diagram beranimasi tentang bagaimana menjalankan sebuah prosedur
seperti mengikat tali sepatu atau membuat baja.
6.
Interpretif
Visual interpretif menggambarkan
hubungan teoritis atau abstrak. Contohnya diagram skematik dari sebuah sirkuit
listrik
C. UNSUR-UNSUR
VISUAL
Untuk tujuan memberikan informasi
dan/atau pengajaran, perancangan visual mencakup :
1.
Pengaturan
Pertama-tama harus tentukan
unsur-unsur apa saja yang disertakan dalam visual. Kemudian pertimbangkan
tampilan keseluruhannya. Gagasannya adalah menentukan sebuah pola dasar untuk
menentukan bagaimana mata penonton akan mengikuti disepanjang tampilan.
Pada pengaturan harus
memperhatikan perataan, bentuk, aturan sepertiga, kedekatan, pengarah,
kontras/latar, konsistensi.
2.
Keseimbangan
Sebuah perasaan kesamarataan.
Keseimbangan dicapai ketika unsur-unsur dalam sebuah tampilan secara merata
tersebar pada tiap sisi sebuah sumbu, entah secara horizontal atau vertikal
atau keduanya. Ketika desain tersebut berulang pada kedua sisi, keseimbangannya
menjadi simetris atau formal.
3.
Warna
Ketika memilih sebuah skema warna
untuk sebuah visual, perhatikan keharmonisan warna. Pett dan Wilson (1996)
memberikan alasan untuk penggunaan warna-warna dalam materi pengajaran :
· Untuk
menambah realitas
· Untuk
membedakan antara unsur-unsur sebuah visual
· Untuk
memfokuskan perhatian pada isyarat yang relevan
· Untuk
mengodekan dan mengaitkan secara logis unsur-unsur yang berkaitan
· Untuk
menarik perhatian dan menciptakan respons emosional
4.
Kemudahan
Dibaca
Sebuah visual tidak bisa dipahami
kecuali kalau seluruh penonton bisa melihat kata-kata dan gambar. Kemudahan untuk
dibaca bisa diperbaiki dengan meningkatkan ukuran, jenis huruf dan kotras
diantara benda-benda dalam sebuah visual.
5.
Menarik
Visual tidak bisa menampilkan
sebuah efek kecuali visual itu menarik dan mempertahankan perhatian para
penonton.
D. MERANCANG SEBUAH
VISUAL DENGAN KOMPUTER
Guru dan siswa bisa menggunakan
program menggambar untuk tata letak dan desain, serta untuk menggambar dan
membuat ilustrasi. Dengan piranti lunak grafis presentasi seperti Microsoft
Powerpoint bahkan para pengguna tanpa pelatihan grafis dalam bentuk yang cocok
bagi presentasi profesional. Diantara jenis-jenis piranti lunak grafis yang
tersedia sebagai berikut :
1.
Program
presentasi
Piranti lunak khusus yang
mempermudah pembuatan slide / transparan OHP gambar yang menggabungkan teks data
dan visual
2.
Program
menggambar
Mewarnai memungkinkan pengguna
untuk menggambar bentuk-bentuk geometri dengan gaya bebas
3.
Program
pendiagraman
Terutama ditujukan untuk membuat
diagram, grafis dan diagram
4.
Program
peningkatan foto
Memungkinkan manipulasi warna dan
penggunaan efek khusus untuk mengubah foto.
5.
Program
desktop publishing
Menggabungkan fitur-fitur dari
banyak metode lainnya untuk menciptakan produk-produk canggih seperti :
laporan, buku dll
E. MEMBUAT
TRANSPARAN OVERHEAD PROJECTOR (OHP)
Cara paling mudah untuk
menyiapkan transparan OHP yaitu menggambar langsung pada lembar kerja OHP
dengan menggunakan spidol. Jika menggambar dan menulis langsung menggunakan
tangan, ingatlah bahwa kerapian itu penting. Begitu pulalah kemudahan
keterbacaan.
RANGKUMAN
Dalam bab ini telah dibahas
pentingnya visual untuk belajar. Memulai dengan konsep literasi (pemahaman)
visual dan menyajikan aspek-aspek penting dari memahami dan membuat visual.
Para siswa paling baik belajar ketika visual digunakan dalam instruksi.
DAFTAR PUSTAKA
Heinich,
Robert & Molenda, 1996. Instructional Media and Technologies for Learning
(7th Edition). New Jersey
No comments:
Post a Comment